Sunday, July 18, 2010

Korek Api Batang [a salute for my friend]

Bodi kurus, lurus kayak penggaris.. plus kepala cepak nyaris plontos. Mirip banget sama korek api batang yang mulai psycamp 2002 sering gue pake buat nyalain kompor minyak dan lampu petromaks.
Bocah ini adalah orang pertama menjadi teman akrab gue di kampus. Dari jalan kaki bareng nembus hutan UI, lanjut nimbrung di berbagai kepanitiaan, nongkrong ngobrol ngalor-ngidul di PW, kemping dan naik gunung, ampe ngobrolin cewek.

Awal gue kenal, dia sangat doyan dengan motor. Seluk-beluk dunia motor dikuasainya, dari bengkel hingga balap-balapan. Sudah berapa kali pula motornya dia masukkan ke bengkel untuk diservis, dan entah uda berapa kali juga dia membawa dirinya masuk 'bengkel' untuk diservis gara-gara balapan liar.
Dia selalu berusaha untuk menjadi jembatan bagi gue dan teman-teman yang lain. Berusaha untuk menjadi bijak di kala kebatuan gue mengeras, menjadi keras di kala gue melembek. Dari dia juga gue belajar untuk menahan memberi komentar terhadap apapun [yah, setidaknya gue uda berusaha ya...].

Tahun 2006 kami praktis sudah jarang bersama. Gue lulus kuliah dan langsung bekerja di sebuah tabloid. Pertemuan kami hanya terjadi di kampus, dalam rangka berdiskusi mengenai skripsinya. Februari 2007 dia lulus. Dia pun segera bekerja setelah lulus. Gue lupa uda berapa perusahaan yang dikencingi, sebagai tanda bahwa ia sudah perbah kerja di sana, dari yang hanya berstatus kontrak projek maupun yang berstatus tetap lalu dia tinggalkan demi sebuah pemikiran ideal [gue setuju banget!]. Kota tempat ia bekerja pun beragam, mulai dari kota metropollitan, jogja, balik lagi jakarta, manado, dan kembali lagi ke jakarta... bikin gue iri aja.

Di manado ia pun menemukan gadis pilihannya. Yaaahh.. itu pun setelah entah berapa banyak gadis. Lu yang itung sendiri aja deh, gue sih males.. BANYAK!!!
Jatuh bangun ia mempertahankan gadis tersebut. Belajar untuk melupakan egonya, belajar untuk berkorban, belajar untuk mengalah.. namun tidak melupakan siapa dirinya.

Menjelang akhir tahun 2010, tampaknya temanku ini akan menyudahi perjalanannya di dunia kesendirian. Mulai titik itu, ia akan memulai perjalanan dan petualangan baru...
Dunno what to say, my friend

Terima kasih atas pertemanan lu.
Kemping kita???

to moncor:
good luck

No comments:

Post a Comment